Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Gelar Perkara

Diperbarui: 14 Juni 2021   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Ingatanmu putih tentang peristiwa ini, bersih tak bernoda, suci bak bunga syurga. Tiada membekas segala coba, tiada menggores segala goda.

Pengakuan malam kepada rembulan, engkau korban kebiadaban mahluk berjiwa setan. Merenggut kehormatan, mereguk sesaat kenikmatan, kemudian mencampakan dirimu dalam kelam. Berulang, seringkali, engkau hanya menyeret luka itu, lalu pergi.

Dari sudut mana aku menilai, engkau tetap manusia bernilai lebih. Bukan aib menutup malu, bukan hina berkubang semu. Berdiri dipersimpangan keinginan, hatimu selalu meronta ingin jalan terang. Manusia mana yang demikian, kecuali masih ada secuil iman. Dan itu engkau pertahankan.

Menunggulah. Saat nanti ada tangan penuh ketulusan, menggapai pedihmu dengan keiklasan. Yakinlah itu pasti datang. Lambat atau cepat, cahaya demi cahaya kan menghapuskan, segala bayangan dosa biarlah menjadi masa silam.

*****

Baganbatu, juni 2021

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline