Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Cinta yang Membingungkan

Diperbarui: 11 Juni 2021   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Menangislah. Bingkai foto mengaduk selera, asap pembuluh dara meluap dalam takaran tak terkira. Menangis kemudian tertawa, termenung setelahnya bersukaria. Bahasa jiwa sulit diterka.

Membuka jendela, tak berharap tumpukan sampah atau mawar dan melati dipelataran rumah. Wajah si dia, biarpun dikubangan air comberan, senyum sang pujaan tetap menawan.

Yang jengah digandeng tangan, yang marah cemburu pada bayangan kecurigaan. Senyum dibungkus tangis, airmata bisa berarti duka atau malah sangat bahagia.

Kebingungan merambah rimba asmara, menentukan cara bersikap melebihi harga selembar nyawa. Siapa pernah merasakanya?

*****

Baganbatu, juni 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline