Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Bulan Juni dan Hujan yang Mulai Bersembunyi

Diperbarui: 2 Juni 2021   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Aku menunggu, rintik kecilmu mengetuk pintu pagi ini, duduk berdua dalam diam, saling pandang menceritakan rindu yang tak mau hilang.

Tetes pertamamu semakin menjauh. Tak tampak dari bingkai jendela, tak menetes pada lampu taman dan bunga kering di jambangan.

Aku kesepian. Benarkah bulan juni akhir dari penampilanmu di serambi hati, ataukah engkau mulai bosan membasahi dahan kering yang terus merintih perih.

"Waktuku untuk pergi". Begitu ku dengar desas-desus di luaran. Tanah-tanah rengkah kerinduan, bangsal-bangsal rumahsakit penuh hati mengharapkan.

Jika juni ini engkau pergi, akankah desember engkau kembali. Atau seperti permainan melempar batu di lautan, sekali jauh entah kapan mendekat lagi.

*****

Baganbatu,juni 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline