Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Duka yang Terbit Sesudah Duka

Diperbarui: 29 April 2021   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Menemukanmu, selarik kenangan kemudian hilang, antara rerumputan menyembunyikan, senarai peristiwa muncul kemudian tenggelam. Entah di mana bermula, entah kemana hendak bermuara.

Sosokmu samar dalam gambar, kornea tak mampu memindai kedangkalan hati. Duka yang tersembunyi, lara yang menukar tangis dengan tawa tak berirama. Inilah senyatanya.

Benarkah lelah jelas menggoda, bila sekedar duka telah berbunga dan berbuah trauma. Menangis setiap kali datang senja, meratap dan menghiba berharap hati sejuk disiram purnama. Entah sengaja entah pura-pura.

Adakah akhir setelah berulang kali hadir? Duka telah memenuhi nyata dan mimpi.

*****

Baganbatu, april 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline