Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Matamu Merantai Maknaku

Diperbarui: 18 Januari 2021   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Di bening matamu, tiada amarah. Tak ku lihat iba atau derita. Datar seperti landasan pacu  pulau sengketa.

Sembunyikan perang. Barisan maklumat menghantam riasan. Berkecambah keluh-kesah di asbak rokok. Asap menemani. Dentuman bom putih menyanggupi. Melayang.

Tertawa di reruntuhan norma, menangis sebentar memenuhi gelas kaca. Pelukan kelam terasa hingga luar jendela

Mata itu menenggelamkan tanya, tatapan nanar berdimensi malam. Hilir mudik sengkarut persoalan, tak mempengaruhi ekspresi wajah.

Semakin dipandang, semakin jauh jejak-jejak tertinggal. Sulit dicari titik permulaan, semakin dalam menyelami tanpa dasar. Perasaan, keingintahuan.

Matamu menyembunyikan.

*****

Baganbatu, januari 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline