Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Rangkuman Malam Menuju Ratapan Bingkai Berjanji

Diperbarui: 8 Januari 2021   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Dikau menyembunyikan bayangan, harapan rindu kan menemukan angan, membiarkan detak irama sepi melambari permukaan bumi. Menguar, menempel pada lusinan hati, menjadi sebab terkuaknya samudera hening. Gelap tak bertepi, tak peduli seandainya cahaya menyelinap merayu hati.

Gelap menghampiri. Mencengkeram kenangan, membiarkan  beralihrupa menjadi mimpi panjang. Dikau menjadikan gelap sebagai sandangan, tak merelakan jika ringkik jangkrik hendak memalsukan.

Meletakan tahta antara ada dan tiada, menghadirkan sulaman misteri menjadikan dikau semakin tak terjamah.

Dikau hanya hamba pelaksana titah, tapi sejak senja membunuh sang surya, singgasana raja adalah nyata. Dan dikau menikmatinya.

Di sudut jalan, pekik-pekik kesombongan dikau bungkam. Raungan-raungan kemunafikan dikau tenggelamkan. Sampai kapan?

Aku menanti jawabanmu yang tertinggal di onggokan buram.

*****

Baganbatu, januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline