Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Tuhan, Benarkah Aku Merindukan-Mu

Diperbarui: 1 Desember 2020   06:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Tuhan, di iringi rintik hujan yang melambat di pendengaran, menyaksikan potongan langit terbelah kilat saling bekejaran, ku temukan diriku merana di padang durhaka. Lutut gemetar menaggung dosa, keringat menderas seiring salah yang tiada habisnya.

Tuhan, apakah aku telah sanggup menjadi hambaMU, mencintai tanpa menduakan, menyerahkan bakti tanpa riya sebagai tujuan.

Tuhan, aku takut Engkau tiada memandang  amalku. Mencampakan diriku dalam nerakaMU, memutuskan ridho yang di tunggu sebagai penentu.

Tuhan, ampuni salahku.

*****

Baganbatu, awal desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline