Tuhan, di iringi rintik hujan yang melambat di pendengaran, menyaksikan potongan langit terbelah kilat saling bekejaran, ku temukan diriku merana di padang durhaka. Lutut gemetar menaggung dosa, keringat menderas seiring salah yang tiada habisnya.
Tuhan, apakah aku telah sanggup menjadi hambaMU, mencintai tanpa menduakan, menyerahkan bakti tanpa riya sebagai tujuan.
Tuhan, aku takut Engkau tiada memandang amalku. Mencampakan diriku dalam nerakaMU, memutuskan ridho yang di tunggu sebagai penentu.
Tuhan, ampuni salahku.
*****
Baganbatu, awal desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H