Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Empat Penjuru Mata Angin

Diperbarui: 8 Juni 2020   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Kepada utara kunyatakan gelisah yang mendera, ribuan malapetaka telah menghujam dada manusia, mencabik dan merobek kesadaran, menenggelamkan dan meniadakan kewaspadaan, menguliti segenap naluri hingga mengalir air mata bak aliran Gangga.Meronta pada takdir, mengingkari sembari berkilah kepastian yang pasti hadir. Hujan yang di turunkan, awan yang meneduhkan, lautan bintang yang menghiaskan, bulan dan matahari yang mengawasi, inikah pertanda nasip manusia seperti butiran debu di padang luas tak bertepi.

Kepada selatan kulaporkan. Kebiadaban bertopeng keyakinan, penindasan bersalin rupa kepedulian, kekejaman berwujud halus sangat menyakitkan. Menyembelih kemerdekaan, membungkam kemanusiaan. 

Telah padam kebebasan menyuarakan kebenaran, telah mati pahlawan-pahlawan berhati suci. Tinggal hanya manusia berhati benci, bermuka prahara, bertingkah serigala.

Kepada Barat kuhaturkan,  perasaan sunyi di tengah kerumunan. Manusia berbicara saling menyalahkan, mencaci maki seakan hidangan lezat di meja makan. Tiada pagi kecuali fitnah mulai di gali, tiada petang sebelum kedengkian di bawa pulang.

Jemu menunggu kiamat datang, lelah mengharap keadilan di tegakan. Malam meringkuk di penjara mimpi menakutkan, siang di gelandang harapan tetapi lebih sering mengecewakan.

Kepada timur kukirim pesan. Akankah cahaya perubahan masih engkau janjikan, akankah butiran embun penyejuk kedamaian masih engkau taburkan. Sedetik sebelum napasku melalui kerongkongan, sekejap sebelum nyawaku melayang di hempas pengharapan, sudikah Engkau menulis sebait puisi sebagai jawaban?

Seperti puisi ini yang telah usang, di tuliskan ketika riuh memancung kesunyian, ijinkanlah aksara ini mewakili perasaan.

Bagan batu, di bulan juni 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline