Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Sajak Pengorbanan

Diperbarui: 3 Mei 2020   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok pribadi

Raga telah ku persembahkan

Pada angin, pada dingin, pada semua yang menginginkan. Kepada semua yang kelaparan, pada semua yang kehausan.

Biar tercabik-cabik kulit dan daging, biar terkoyak-koyak hati dan jantung. Biar tercerai-berai isi otak, biar terpatah-patah persendian.

Ini inginku, ini mauku, ini nazar selembar nyawaku. Janji harus di penuhi, sumpah harus di genapi.

Yang berkuku tajam, yang bermata besar, yang bertaring kejam, yang berhati buram. Ambil dan renggut bagian jiwaku, lumat dan kunyah darah dan dagingku.

Engkau yang penuh napsu membunuh, engkau yang penuh dendam membara, engkau yang berhati culas penuh angkara. Majulah bersama, cabiklah segera, koyaklah jangan tersisa.

Aku telah terbaring di altar pengorbanan, menunggumu dengan senyuman terakhir yang ku simpan. Jangan tunda hingga rasa takut itu datang, jangan biarkan diriku di renggut angin malam. Itu lebih menakutkan.

Bagan batu, Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline