Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Corona, Adakah Tuhan Semakin Jauh atau Dekat

Diperbarui: 22 Maret 2020   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Perjalanan sang waktu mungkin mendekati akhir, ketika kehidupan di penuhi penyangkalan takdir. Risau tersebab wabah yang melanda, ketakutan tersebab bencana yang mendera

Malapetaka menjadi garis pembatas keyakinan. Tuhan semakin dekat atau semakin jauh dalam pandangan. Semua terpulang kepada hati nurani menempatkan, memilah dan memilih sesuai kadar iman

Tuhan sering terlupakan di setiap peristiwa, seakan-akan kita terbentuk dari pecahan meteorit. Lupa siapa sejatinya diri, hanya dari gumpalan tanah yang beruntung di beri nyawa

Tuhan mulai diabaikan. Bahan pangan, rasa nyaman, yang lebih di utamakan. Kemana perginya iman yang setipis kulit bawang? Kemana tercerabutnya keyakinan bahwa kita adalah makhluk ciptaan Tuhan.

Bersembunyi dan lari dari kenyataan, berharap ada tuhan lain yang bisa menyelamatkan. Mengapa tidak bersandar kepada sang pemilik kehidupan? Mengapa mesti menghindar dari keyakinan yang pernah di tanamkan

Tuhan tidak pernah lelah mengurus hamba-hambaNYA. Memandang dengan rahmat yang melingkupi langit dan bumi. Selamanya.

Bagan batu 22 Maret




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline