Rencanamu terbang ke gugusan bintang telah menggelora, pesawat kertas engkau persiapkan dengan sempurna. Satu bagian engkau sobek dengan perlahan, seakan menyakiti benda mati pun kini terasa mengusik perasaan
Angin bertiup melewati pucuk cemara, menyebarkan berita tentang tekatmu mengarungi angkasa cinta. Bukit gunung bersuka cita, terbang ke ketinggian adalah hal luar biasa
Terbanglah. Bila engkau merasa memiliki sesuatu di atas sana, menarilah bersama cahaya, bintang berlagu menyambut hadirmu. Jangan ingat lagi tentang diriku dan segala yang pernah tercipta, usah melihat lagi kerendahan harap dari atas sana
Jika engkau telah merasa jemu, datanglah kembali kelangit dunia, Rumpun melati dan mawar merah tetap menanti dengan rindunya. Jangan sungkan sesekali berkirim kabar, lewat petir dan kilat pasti ku terjemahkan dengan penuh keharuan
Jaga pesawat kertas tetap mampu terbang di ujung galaxy. Jangan biarkan kesendirianmu merobek ujung sisi paling terpilih. Terbanglah, kata-kata ini sebagai tanda aku mengerti
