Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Hampir Tengah Malam

Diperbarui: 8 Februari 2020   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Hampir tengah malam. Saat seekor rama-rama tak tahu jalan pulang, terhanyut ia dengan tarian senja. Berlama-lama mematung di bawah cahaya berkilau keemasan, terbuai nyanyian kelopak mawar di ujung cakrawala. Sampai lupa waktu, gejolak hati seperti membelenggu

Malam hendak bersalin rupa berwujud mimpi. Mempengaruhi gelitik hati tempat bersembunyi, bergentayangan di angan jiwa yang kelelahan. Hadirkan kepalsuan dan kesemuan

Muaranya adalah kerinduan. Berpasangan dengan gelap tempar menyamarkan, membungkam setiap kehadiran. Malam hampir pasti telah merencanakan, sejak senja ia membelenggu setiap jiwa di bawah penantian

Hampir tengah malam. Puisi ini menyerupai rengek purnama yang kehabisan panggung, meraba dalam gelap suasana, memandang semua indah walau tak kasat mata

Seandainya. Tengah malam adalah irama alam. Kan ku pesan terangnya kunang-kunang sebagai bekal. Berlebihan? Suaramu bahkan telah berubah makna di belokan prasangka. Biarkan malam mendamaikan denfan cara demikian.  Selamanya

Bagan batu. Di hari sabtu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline