Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Bersama Hujan Bulan Februari

Diperbarui: 4 Februari 2020   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Bersama rintik hujan bulan pebruari, aku datang mengunjungimu di lorong sunyi bangunan mimpi, memanggul gulungan rindu yang mulai menua di hempas zaman, menyeret dengan langkah tertatih jejak kenangan yang tiada berbentuk lagi. Tercabik- cabik batu padas penantian, merintih terhujam ranting-ranting tajam rasa kesepian, bahkan tubuhku hampir rapuh di telan jauhnya perjalanan

Aku datang tepat sebelum engkau menyeka air mata yang menyiksa. Lebih sewindu penantian ini engkau pelihara, garis-garis membentuk jeruji penjara membelenggu jiwa.  Engkau panjatkan pinta pada penguasa hati, engkau sulamkan permadani  mesra di setiap mimpi. 

Kini aku telah menjelma di hadapan rasa ingin memiliki, menawarkan kepadamu telaga biru tempat dua rasa kita kelak akan menyatu. Selamanya, seperti inginmu tetap lelap dalam dekapan cinta dan rindu yang utuh

Dalam kelebat senja tempat segala gunda engkau tumpahkan, semburat warna jingga membentuk siluet indah di langit selatan, aku mengajakmu menyusuri jalan penuh bunga menuju kaki cakrawala, menghirup aroma bahagia anugera sang pencipta. Tanpa duka, tanpa air mata. Tiada hati tersiksa, tiada jiwa yang merana di sandera gelisah

Datangku untuk hatimu, hadirku menggenapi rasa rindumu. Seperti janji yang terikrar di puncak merapi, seperti sumpah yang mengatas namakan sang penguasa alam semesta, nyataku bersama rintik hujan di bulan pebruari

Bagan batu, di kesempatan menemuimu

Catatan:

Terkhusus untuk semua sahabat di Kompasiana, mohon maaf karena kesibukan membuat sulit bertegur sapa dan melakukan kunjungan. Padahal rindu itu hampir menewaskan perasaan dan jiwa.

Salam hormat selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline