Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Kata-kata Tidak Bermata

Diperbarui: 9 Januari 2020   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Ku tulis kata dengan mata terpejam. Buta hati tak mampu meraba arti, gelap pekat berdinding ironi. Cahaya tak membekas pada sanubari. Gelap, bahkan kunang-kunang hanya menangis menyaksikan. Selebihnya adalah sedih

Kata pertama adalah dusta, kata kedua propaganda. Berseling beberapa angka manipulasi, di ikuti tanda baca penuh korupsi. Mengecewakan, tapi itu kenyataan

Kemana hati yang bersih? Kemana jiwa berkarakter ksatria sejati? Semua yang baik telah tenggelam di dasar jurang samudera kepentingan

Berhenti atau lagi. Teruskan mencari atau menikmati! Tangan setan telah mengunci lidah, jerat iblis merampok jiwa. Yang tertinggal adalah pena tak bernyawa. Berharap tumbuh tunas baru di ruang kaca

Bagan batu 9 januari 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline