Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | La

Diperbarui: 21 Desember 2019   05:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

La, kerumunan telah menjebakmu. Menciptakan dinding bisu membelenggu, hempaskan berjuta sepi hampir membunuh. Itu ironi, suara-suara bising tak sampai menyentuh pipi, lalu-lalang tak mengusik bahkan tak berarti. Benar-benar sunyi

La, butiran debu telah menipumu. Membelokan tujuan kearah tak menentu, dirikan sekian banyak papan petunjuk, satu memutar mundur kebelakang, yang lain menyeberang padang tandus tak bertepian

La, Engkau letih di dalam kepasrahan. Tertunduk menghitung butiran pasir hingga pertengahan, memandang kebelakang berapa jarak telah di tinggalkan. Berapa lama engkau tempuh perjalanan? Sampai di mana kini engkau mengukir hari. Gelengan lemah pertanda engkau menanggung gelisah, hendak mencapai purnama tapi ujung langit belum lagi terjamah

La, ini jalan hidupmu. Seperti maumu, seperti inginmu

Bagan batu, di awal waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline