Tikaman hianat menusuk jiwa, engkau menggelepar kering di samudera kecewa, tenggelam dalam kepedihan ombak penyesalan. Ah teramat panjang derita mesti engkau tanggungkan, terasa kiamat kehidupan engkau rasakan
Tonggak tempatmu tegak telah patah, daun kemuning alas membaringkan hati telah kering, bertubi-tubi petir berapi menghanguskan mimpi. Terasa mendaki jalan pulang mesti engkau lalui, penuh onak duri melukai langkah hingga merintih
Mungkin kini engkau merasa sendiri di tabir bayangan, merawat luka di pangkuan hayalan, atau engkau berharap semua hanya mimpi, berharap segera terjaga tapi pedih masih mengikuti
Bagan batu di awal hari
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI