Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Seumpama

Diperbarui: 29 November 2019   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Tikaman hianat menusuk jiwa, engkau menggelepar kering di samudera kecewa, tenggelam dalam kepedihan ombak penyesalan. Ah teramat panjang derita mesti engkau tanggungkan, terasa kiamat kehidupan engkau rasakan

Tonggak tempatmu tegak telah patah, daun kemuning alas membaringkan hati telah kering, bertubi-tubi petir berapi menghanguskan mimpi. Terasa mendaki jalan pulang mesti engkau lalui, penuh onak duri melukai langkah hingga merintih

Mungkin kini engkau merasa sendiri di tabir bayangan, merawat luka di pangkuan hayalan, atau engkau berharap semua hanya mimpi, berharap segera terjaga tapi pedih masih mengikuti

Bagan batu di awal hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline