Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Menjelang Sore pada Suatu Hari

Diperbarui: 19 Oktober 2019   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Kedua tanganku telah penuh uang berbuku-buku, saku depan saku belakang membengkak di jejali dolar, tapi bau nafasku belum lagi aroma uang, otak kosongku belum lagi terisi nominal. Aku gelisah, apakah gedung merah-putih masih buka?

Berkarung-karung harta ku simpan di bawah tanah, kunci pembuka ku buat dari potongan mantra, siapa kan mampu menjebol  brankasku? Sedangkan silumanpun tak mampu bila di suruh

Aku ingin membawanya kealam kematian, menaburkan kemewahan pada jalan syurga yang ku hayal, menaiki cahaya dari hasil suapan, membangun mahligai indah uang bancakan

Tapi siapa yang akhirnya berhianat, jalan rahasia telah terbongkar anak KPK, jantungku teriris pecahan rupiah, dadaku bergemuruh di anggap rasuah. "Aku ini manusia suci!" Ucapku terus menerus tiada henti

Bagan batu 19 oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline