Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Mencari Puisi di Belukar Pemahaman

Diperbarui: 15 Oktober 2019   07:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Tatapan matanya menyapu keremangan sekitar, daun-daun seketika gemetar bahkan gentar, dahan marpoyan patah agak ketengah. Entah apa yang di cari di belukar pemahaman tak bertepi, adakah yang berharga telah kehilangan

Hurup pertama telah di temukan di pucuk cemara, hampir jatuh kebawah tertiup angin prasangka, bagaimana merangkai puisi bila hurup pun tak tersedia? Sedang hasrat mencipta meledak-ledak hendak menghancurkan dada

Tiap jengkal belukar telah di sibakan dengan tangan gemetar, barisan kata tak kunjung tercipta memenuhi rasa, terjungkal raga mengait kaki akar masalah, terantuk kepala batang akasia mengaburkan rima. Alangkah sulitnya menemukan padanan kata di belantara pemahaman, terseok-seok menyelaraskan batin di antara onak berduri yang menghadang

Mencari puisi di belantara pemahaman, bagai perjuangan menyingkap tabir kehidupan tak berkesudahan, kadang jalan pulang tertutup rimbun pepohonan, tajam pandangan sering kali redup di hadapan kelam yang terus bekejaran

Bagan batu 15 oktober 2019

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline