Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Lembaran-lembaran Suci Terabaikan

Diperbarui: 13 Oktober 2019   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Malam ini ku gali kembali mata air kebijaksanaan, membolak-balik lembaran suci penuh pengajaran, berharap menemukan setitik cerah pemahaman, bagaimana seharusnya hidup dalam kefanaan

Ku ulang kata demi kata, ku kupas tuntas setiap jengkal hurup tanpa terlewat, aku kah yang tak mampu melihat apa yang tersurat? Hingga baris terakhir tak ku temukan sebagai obat

Mata telah lelah menemukan tuah, butiran sinar pencerahan seakan tiada, apakah ini pertanda mata hati telah buta? Membaca yang tampakpun tak kuasa

Kemana perginya penawar, bila hati nurani mengingkari kebenaran. Mata membaca hati membutakan, mulut berucap nurani membelokan, tak pernah selaras pengakuan dan perbuatan

Bila cahaya murni telah pergi, kemana nak ku cari kebenaran sejati. Lembaran-lembaran suci hanya pajangan, menghias perdebatan sebagai tontonan

Bagan batu 13 oktober 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline