Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Bagaimana Aku Mengatakan

Diperbarui: 11 Oktober 2019   09:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Pixabay.com

Hujan informasi pagi hari, sepiiiiiii, sunyiiiiiii, tak bunyi. Gelang kaki,kaki laci, meja kursi, oh ternyata bukan. Ini hanya opera picisan, kan begitu? Kamu pasti tak tahu

Kursi berderet, sepakbola? Nanti malah tawuran. Mulut berucap, kecap,sedap,tilap,embat, macam aku tak tahu karaktermu! Tukang tipu, tapi bukan tipu daya.

Pagi buta sebar berita. Kucing mati, toleransi, prestasi mumpuni, apa lagi? Rasa benci bagai banci, rasa dengki mirip zombi. Yakin masih mau bicara? Apa, mengapa siapa,di mana! Ludah telah terbuang percuma, air mahal harganya di musin kemarau

Lewat! Gawat ini bila tertangkap. Kata laki-bini sambil menghunus pisau. Potong cabe, iris bawang,jangan di bawa ke kondangan, Malu aku. Ada rasa malu? Begiitu penyapu jalan penuh ceceran uang

Bagan batu 11 oktober 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline