Aku masih berdiri di sini, menetak potongan waktu hingga tak berbentuk rindu, mencoret setiap kenangan yang datang bersama hembusan angin. Aku tak pernah beranjak pergi, musim layang-layang telah berganti, mungkin sebentar lagi kan menjadi sepi
Aku masih belum merasa tua menunggu di tepi danau, bangku kosong berisi bayanganmu, secangkir kopi tetap mengepulkan hangat tawamu. Masih seperti dulu, tak ku biarkan tetesan embun menggantikan dirimu, menghapus kenangan yang hampir membatu
Biarlah aku menikmati segala kenangan, menghadirkan wajahmu di setiap senja menjelang, tanganmu masih tetap aku genggam, tatap matamu berbinar penuh kebahagiaan. Semua masih ku rasakan, bahkan keindahan senja tak mampu menggantikan
Yakinku engkau pasti akan datang, pada suatu hari, pada suatu senja, pada suatu masa. Bangunkan aku bila tubuhku tergolek pasrah, namun hatiku masih menyimpan asa yang tak pernah binasa. Ketuk hatiku dengan lembut senyumu, aku pasti ada di bangku di hadapanmu
Bagan batu 11 oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H