Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Sass

Diperbarui: 24 September 2019   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Aku kan pergi ketanah perang, berbekal sakit hati pada peradaban, mengunyah kebencian yang mengotori gigi. Mataku telah memerah membakar jalan pikiran, ototku mengeras laksana aspal yang membara

Aku kan membakar matahari, menjadikanya menangis karena angkuh selama ini, mengajarkanya tentang apa arti paling dibenci. Tak ada lagi yang akan memuji, tak ada lagi yang akan menanti

Jubah kebesaranku telah terkoyak di makan penghinaan, dadaku berdarah menanggung luka tikaman kebiadaban. Hatiku telah kering dari darah segar kemanusiaan, mungkin jiwakupun telah mati dipijak kemajuan zaman

Tunggu aku ditanah perang, kibasan pedangku kan menumpas segala gersang. Tunggu aku datang menerjang, kan ku robohkan benteng tebal tempatmu bersemayam

Bagan batu 24 september 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline