Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Oh

Diperbarui: 16 September 2019   04:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Apa kabarmu kawan? Bekas luka di wajahmu mulai mengering, mungkin debu dan angin sering membelai. Bagaimana dengan hatimu? Semoga coretan kelam peperangan telah terhapus, hitam hangus tersimpan dalam bungkus

Engkau masih mampu berceloteh tentang kucing kesayanganmu, merasakan cakarnya sering manja menggores mengucurkan darah. Itu tak seberapa menurutmu, berondongan peluru pernah menjadi hujan bagimu

Tanamlah mawar di ransum makanan, begitu pesanmu tiap kali peperangan hendak di mulai, siramlah minyak zaitun di tapak kaki yang gemetar oleh dentum mesiu, ucapmu berulang kali hingga aku menganggapnya mantra sakti

Jangan duduk diatas puing, kawan! Itu bekas ladang pembantaian yang tertutup krisan. Mungkin begitu caramu melupakan kepedihan, atau engkau sengaja menanamnya di bawah mata kaki

Bagan batu 16 september 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline