Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Padamu yang Selalu Tak Ku Mengerti

Diperbarui: 2 September 2019   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Dik, Permulaan dari kisah adalah harapan. Setengahnya berisi ribuan tangis dan tawa beriringan, bertaburan aneka khianat dan setia, di akhiri rengkuhan bahagia sebagai penutupnya

Dik, Aku ingin memulai perjalanan dengan bergandengan tangan. Mendaki puncak tinggi menembus awan, menuruni jurang terjal beriringan. Tak sedetikpun berjauhan, menyatu bagaikan senja dan keindahan

Dik, Sepenuh hati harus ku akui. Memahami dua hati adalah hal tersulit untuk di lalui, menyatukan kepingan-kepingan dalam satu figura, bagai memenuhi seluruh kisah yang tercipta

Dik, maafkan diriku. Sekian waktu menempuh awan bersama, memetik bintang di atas ketinggian, aku tak sempurna memahami dirimu, sering terantuk perbedaan yang tiba-tiba datang

Padamu yang selalu tak ku mengerti, maafkan diriku.

Bagan batu 2 september 2019

#kumpulan puisi "satu wanitaku"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline