Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Saatnya Tirai Cerita Berganti Dengan yang Baru

Diperbarui: 12 Agustus 2019   06:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Wajah-wajah tegang dengan tatapan sendu saling beradu, bibir-bibir gemetar tak mampu ucapkan sepotong kata ungkap kepedihan, mata telah basah oleh air perih penderitaan yang tertumpa, hati menjerit-jerit tapi hanya keluh lirih yang ada

Kemana perginya nurani, Manusia memangsa manusia dengan biadabnya, saling serang saling hantam sesuka nafsunya. Kemana tercampaknya kelembutan, kebrutalan terpampang vulgar di tonton dunia

Jerit tangis terlindas rinai gerimis yang berubah bengis, angin dingin menguarkan bau amis dari tragedi keserakahan. Mentaripun kan menangis, rembulan berduka menatap isi hati penghuni dunia

Saatnya tirai cerita berganti dengan yang baru, tanaman kembang kembali mekar di sudut kalbu. Hentikan segala laku kemunafikan, benamkan segala keserakahan yang mengotori kehidupan. Pagi pasti berganti, semoga kisah pedih ini tak terulang lagi

Bagan batu 12 agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline