Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Sangkan Paraning Dumadi

Diperbarui: 10 Agustus 2019   12:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay.com

Gegap gempita siang di tubuh bumi yang compang-camping, berusaha memahami makna dengan aneka guntingan koran. Nini-nini sepuh gumamkan nguri-uri, wedarkan sangkan paraning dumadi sebagai obat hati

Pohon jambu meliuk pelan dari pandangan, angin datang dan pergi tak tinggalkan pedoman. Pada batu gunung tempat puncak tinggi meraih kesombongan, pada gulungan awan yang bercerita tapi tak tentu arah tujuan

Darimana kita berasal tak lagi dipersoalkan, kemana kita kan kembali yang tak jua di risaukan. Peristiwa seakan yang terjadi dan punah seiring senja yang berganti, masa adalah saat ini dan akan berhenti setiap pergantian hari

Bekal-bekal perjalanan tak jua disiapkan, kotoran kehidupan menempel tak hendak di bersihkan. Dari mana kita berasal dan kemana kita akan kembali, jadi pedoman bagi hamba yang berbudi pekerti

Bagan batu 9 agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline