Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Bumi Menjerit di Ketukan Sang Waktu

Diperbarui: 8 Agustus 2019   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Bumi rengkah diterjang gairah siang yang membara, ciptakan guratan luka yang tak sembuh hingga penghujung malam tiba. Kisah-kisah peradaban menyeruak dalam setiap peristiwa, seakan ini adalah bukti kedzoliman manusia bernyawa

Ranting-ranting mahoni tak mau lagi bernyanyi, hanya semilir angin hilir mudik mengunjungi sepi. ketika tinta pena segera mengering, ketika tangisan terdengar riuh dan lebih nyaring

Tanah gersang sembunyikan tangis hingga gelap menjelang, selimuti harapan dengan membagikan mimpi tanpa kenyataan. Setiap kita hentakan kaki memulai langkah, ada ribuan tanya yang tak muda dijawab

Bagan batu 8 agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline