Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Dik, Ku Persembahkan Setangkai Mawar Merah Untukmu

Diperbarui: 5 Agustus 2019   06:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Dik, maafkanlah diriku. Bila setangkai mawar yang ku persembahkan, telah layu sebelum engkau pandang. Mungkin ia rendah diri melihat cantikmu, atau ia menyadari betapa anggun budi pekertimu. Itulah yakinku

Dik,kan ku petik ulang setangkai mawar dari seberang lautan, kan ku bawa terbang melintasi awan. Tapi ku takut ia akan menggigil kedinginan,kemudian layu merana bila engkau telah berhadapan. Senyumu lebih indah dari segala bunga, wajahmu bercahaya mengalahkan bidadari syurga. Itu yang ku rasa

Jalan setapak telah hapal langkah kaki, onak berduri menyingkir jauh tak sudi merintangi. Ketika jejak bahagiamu ku bawa serta menapaki bumi, alam bersuka ria nyanyikan aneka puja. Ini nyata adanya

Dik, maafkanlah diriku. Bila hingga hari ini belum sempurna beri sayang padamu, bahkan setangkai mawarpun belum sanggup ku persembahkan. Dik, ini puisiku. Kan ku ikat di barisan mawar, agar kelopaknya tak gentar ketika aura ayumu menghantar. Setidaknya, inilah tanda setiaku

Bagan batu 5 agustus 2019

#kumpulan puisi "satu wanitaku#




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline