Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Menggelegar Sangar tapi Lembut di Dalam Perasaan

Diperbarui: 2 Agustus 2019   06:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Mendung hitam mendadak menutup cakrawala, bayi-bayi  ulat sutra meringkuk risau dalam hampa, seakan pertanda kedatangan sang marah mendekat nyata, sejengkal menyulut kegundahan jiwa

Kupu-kupu telah lama tenggelam dalam lamunan, kelopak mawar menanti sia-sia rintik pertama hujan, "kapan dahagaku kan terbilas air kesejukan, kapan pedihnya penantian tersapu butiran dingin kasih sayang"

Halilintar menyambar gulungan mega, menghantarkan gentar memporak-porandakan rasa. Terlalu angkuh mengakui keberadaan diri, terlalu culas menyadari hakikat sejati

Menggelegar sangar tapi lembut di dalam perasaan, merobohkan kesombongan tanpa melukai keadaan. Mengiringi jutaan rahmat tercurah bagi alam, pengingat diri betapa lemah pada hakikat siapa diri

Bagan batu 2 agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline