Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Mungkin Ini Bagian dari Takdir

Diperbarui: 12 Juli 2019   04:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Barisan waktu menungguku di balik pintu, mengetuk dinding hatiku tanpa pernah jemu, siang dan malam adalah persinggahan, panas dan hujan bagai jembatan untuk bertahan. Tiada kata lelah di sana, tiada kata bosan bersamanya

Aku berjalan melingkari cakrawala, mendaki gunung-gunung yang menjulang tinggi, menyelami dasar samudera yang hampir pasti tak bertepi. Jiwa kadang memaksa berlari menunggangi asa, berkelebat cepat mendahului masa, bahkan tak jarang raga tertinggal di bale-bale kamar

Mungkin ini bagian dari takdir,berjalan atau berlari tapi tujuan semakin mendekati, silih berganti aneka persinggahan terlewati, bahkan ribuan tempat yang sunyi di lalui. Sulit untuk di hayalkan tanpa menoleh kenyataan, sulit di ungkapkan walau itu meminjam aneka perkataan

Bila takdir dan waktu tlah di tentukan, bila garis tangan kehidupan telah menunjukan, adakah cela untuk merubah, adakah hakikat yang bisa di kalahkan dengan impian. Berjalan atau merangkak kan tetap sampai tujuan, diam atau bicara kan tetap menanggung akibatnya

Bagan batu 12 juli 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline