Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Mati adalah Awal Perjalanan yang Abadi

Diperbarui: 4 Juli 2019   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Menangis meraung meratapi perpisahan, seakan ini adalah akhir dari perjalanan. Segala kenangan menyeruak di antara linangan, menjadi hymne tabur bunga yang menyesakan

Berharap mampu mengundurkan waktu, sekedar ikhtiar ingin menghindar. Mati itu pasti, maut senantiasa mengitari. Tak berjarak dari hembusan napas, tak berbekas di setiap kedipan mata

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, setiap yang fana  pasti akan kembali. Mati adalah awal dari perjalanan panjang, teramat panjang dari perkiraan

Menangislah sebelum mati menjumpai, meraunglah meratapi akan dosa diri, sebelum hembusan napas benar-benar terhenti. Engkau, aku, hanya sejengkal dari kepastian. Saat ini atau nanti, mati pasti menghampiri

Bagan batu 4 juli 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline