Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Ketika Puisi dan Sunyi Berselingkuh

Diperbarui: 1 Juli 2019   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Di batas antara benar dan salah, di ujung masa yang mengombang-ambingkan suasana jiwa, pecah bahkan berserak serpihan-serpihan kesadaran, di hempas dan di permainkan alunan kata

Sunyi tlah memenggal sebahagian jiwa, menelusupkan rasa gunda bercabang prasangka, bertunaskan aneka lembar rasa gelisah. Sunyi tlah berdusta, sunyi menyembunyikan sesuatu yang terlupa

kepada siapa kata-kata hendak ku amanahkan, ketika bait puisipun turut menikam, ciptakan aneka gelombang yang membingungkan, hadirkan beragam ketidak pastian tersebab pengucapan

Ketika puisi dan sunyi berselingkuh, mengingkari kata hati sebagai pasangan abadinya, memalingkan setiap makna sesuai anganya. Puisi dan sunyi tak lagi mencipta jernih, karena setiap diksi dan denting bunyi, tlah mengandung derita di dalamnya

Bagan batu 1 juli 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline