Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Slogan, Omongan, Kenyataan

Diperbarui: 1 Juli 2019   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Siang menjelang, tuan datang dengan sekarung slogan. Enyahkan kemiskinan,berantas kebodohan,tingkatkan kesejahteraan. Tiap kata bergelora, tiap slogan begitu menggelegar

Aku duduk di bale bambu, mengunyah setiap kata tanpa tahu maknanya. Mana yang untuku, mana untuknya. Siapa yang di bela, siapa yang pahlawanya

Menjelang siang perut-perut merintih lapar, tuan datang hanya bawa harapan. Esok kan hidup makmur, esok kan makan teratur. Hari ini, kita cukup memakan mimpi, hari ini dan entah sampai nanti

Perut merintih hanya di suapi janji, angan di lambungkan, khayalan di tinggikan. Kami pembela rakyat kecil, kami penjaga NKRI. Aku hanya mengangguk tak menentu, seperti suara perut yang sudah menunjukan waktu. Mana makananku......

Bagan batu 1 juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline