Sejenak ku pandang wajahmu, sebelum bayanganmu benar-benar hilang di tikungan hatiku. Cawan tlah pecah terhempas kata, kasih tlah patah ber urai air mata
Di tikungan hati engkau benar-benar menghilang kini, sebaris senyum sekedar tanda perpisahan pun terasa basi. Rumpun perdu seperti kehilangan angan, pucuk bambu hanya riuh lalu menjauh
Pada senja tempat biasa kita bergandeng tangan, pada gugusan awan tempat cerita biasa kita tumpahkan, alasan apa gerangan hendak ku sampaikan. Kabar tlah tersiar, aroma duka telah menguar
Di tikungan hati kini engkau tlah memutus mimpi, mencelupkan sepotong hati pada panas yang mendidih, merejam perasaan hingga tak terperih. Mungkin ini akhir dari kisah sebelum mati, atau mungkin mati sebelum mati itu tak berarti lagi
Bagan batu 30 juni 2019