Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Hakikat Perjalanan

Diperbarui: 19 Juni 2019   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Berulang kali mengingatkan. Riam, jurang, hadang pandangan. Pekik-teriak pecahkan pendengaran, bila kelam selimuti perjalanan. Itu baru permulaan

Angan, impian, bersanding kesediaan. Terkelap sebentar hujamkan penderitaan, terlena tertawan rayuan persimpangan. Ini masih setengah perjalanan

Semburat putih di ufuk pagi, lelah-letih mungkin tak terasa lagi. Ujung lorong-lorong pengharapan, bermekaran impian di serambi tujuan. Jangan terlena, itu belum akhir tujuan

Kenali diri baru mengerti, selami hati pasti memahami. Kemana akan di cari, kemana harus pulang senja nanti. Inilah hakikat perjalanan, nan sejati

Bagan batu, 19 juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline