Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Kesibukan Pagi di Hati

Diperbarui: 14 Juni 2019   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Maafkan aku kawan, aku sedang sibuk pagi ini, menata barisan mimpi agar siang nanti tak kan mati, menyirami kembang-kembang harapan di teras keinginan. Aku pun tlah menyiapkan menu istimewa sarapan pagi, segelas cinta yang terasa hangat di lidah, semangkuk besar rasa setia yang cukup untuk bekal hingga senja

Maaf telponmu belum ku balas, ingin ku pagari dahulu hatiku dengan wejangan sang empu, mengisi laci-laci kosong dengan tulisan "hanya untukmu selalu". Aku tak mau lagi kecolongan, membiarkan sekian banyak kata-kata membakar halaman, aku ingin sekedar mengamankan, sebuah nama yang tlah tersimpan di bilik perasaan

Maafkan aku kawan, 07.30 aku akan menemuimu. Kan ku gembok pintu hatiku, ku matikan lampu terang perasaanku. Aku tak ingin engkau mampu mengusik tidur mimpiku, menerbangkanya bersama debu yang menyebalkan

Maafkan aku kawan, silahkan pulang terlebih dahulu, renungkan sejenak perkataanku, apa maumu apa inginmu. Setelah itu, engkau boleh kembali menjenguk hatiku

Bagan batu 14 juni 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline