Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Berapa Pengeluaran Anda Selama Lebaran?

Diperbarui: 8 Juni 2019   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pixabay.com

Bukan bermaksut ingin ikut campur urusan orang lain,apalagi sampai ikut mengutak-atik jumlah uang di dalam dompet.artikel ini hanya sekedar ingin mengingatkan kepada kita semua,betapa lebaran sering membuat kita lupa diri,lupa waktu,lupa keadaan,bahkan sampai lupa mengatur pengeluaran.

Biasanya momen lebaran adalah saat kita semua melakukan apa saja demi ikut merayakan.merayakan apa? tentu merayakan kemenangan.kemenaangan yang bagaimana? biasanya di hari lebaran ini kita sudah tidak perduli lagi dengan hakikat kemenangan yang sedang di rayakan.pokoknya ikut merayakan.

Padahal momen lebaran sesungguhnya adalah saat di mana kita merayakan kemenagan setelah berhasil menahlukan hawa nafsu dan segala keinginan rendah lainya.bermartabatkah kita bila merayakan kemenangan mengalahkan hawa nafsu tapi dengan memuja hawa nafsu kembali? merayakanya dengan mengedepankan nafsu sebagai pelampiasanya?

Berapa pengeluaran anda selama lebaran?

Ilustrasi pixabay.com

Baju baru,perhiasan mewah,perabotan baru,kendaraan baru,dan segala hal yang di usahakan terbaru seolah identik dengan lebaran.tidak di kota tidak di kampung,semua orang merasa tidak ikut merayakan hari lebaran bila tidak memiliki semua yang baru-baru.

Akhirnya semua orang hanya sibuk dengan tampilan lahiriah semata.tentu tidak ada salahnya tampil secantik dan setampan mungkin,tapi terlalu memaksakan diri harus dengan yang baru adalah kekeliruan yang fatal.apalagi bila keinginan untuk tampil "wah" di hari lebaran akhirnya menghilangkan gairah kita untuk bersedekah,menolong orang yang kesusahan.

Mungkin perlu ada penelitian yang mendalam tentang perilaku konsumtif ummat islam sebelum dan selama lebaran berlangsung.setidaknya akan ada data yang valid untuk mengukur perilaku ummat ketika lebaran tiba.

Ilustrasi pixabay.com

Tapi bila kita menyadari betapa kita hidup harus berbagi dengan orang lain yang masih di belenggu kemiskinan,momen lebaran seharusnya kita manfaatkan untuk lebih meningkatkan kepedulian dan kepekaan kita terhadap nasip orang-orang yang kurang beruntung tersebut.

Mudik silahkan,silaturahim harus,berwisata monggo,tapi kita harus pandai-pandai mengolah hati dan keinginan.jangan sampai nilai ramadhan yang telah susah payah kita perjuangkan,hancur lebur di telan nafsu merayakan yang berlebihan.

Bila saya bertanya berapa pengeluaran anda selama lebaran,jangan langsung marah atau benci kepada Kang marakara.ini adalah bagian dari kewajiban manusia untuk ingat-mengingatkan dalam kebaikan.

Jadi,berapa pengeluaran anda selama lebaran? berapa sedekah anda kepada para fakir selama lebaran? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline