Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Lebaran, Ketupat, Opor Ayam, dan Tangisan

Diperbarui: 2 Juni 2019   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

pagi lebaran, opor ayam mandi kuah bersantan, ketupat melipat diri di atas tikar. Semua bergembira, semua bersuka cita, ini hari bahagia

Siang datang haus menjelang, opor tersingkirkan, ketupat berselimut santan pekat menggeliat. Ini hari kemenangan, ini hari pensucian

Kitakah sang pemenang, kitakah yang suci itu. Ucapan di simpan bunyikan kesantunan, perilaku di lagukan, lagaknya seorang pemenang

layak kah kita mengklaim amalan,pantaskah mengaku sebagai pemenang. Kita tertawa kegirangan, di balik gubug reot kelaparan, kita mengaku beriman, di kolong jembatan merintih kesakitan

Bagan batu 2 mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline