Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | An-Nafs Al-Muthma-innah

Diperbarui: 31 Mei 2019   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Tenggelam di samudera cahaya, yang lebih menyejukan dari yang paling menyejukan, di ayun gemericik keteduhan yang melampaui segala keteduhan. Jiwa menemukan kesejatian paling sejati, jiwa jiwa kembali kepada sang pemegang segala kemuliyaan yang hakiki

Luapan amarah sudah tiada guna. Kecemasan, kegelisahan, tak mampu memadamkan cinta sejati. Percik sejuk keindahan yang tak mampu terurai akal pikiran, menyelami segala keagungan nan abadi

Ribuan tahun terasa bagai sehari, tenggelam segala sanubari mencicipi nikmat tak bertepi. Tiada butuh segala keindahan pernik dunia, ketika hamparan karunia nikmatNYA menyelimuti jiwa ini. Selamanya, bahkan sepanjang rahmatNYA

Bagan batu 31 mei 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline