Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Haryati

Diperbarui: 30 Mei 2019   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Kan ku ukir namamu di sepanjang jalan yang ku lalui, di kelopak bunga bunga yang mekar, di pembatas langit dan awan. Agar pulangku senja nanti, barisan senyumu masih menemani rasa jemuku, menyanyikan lagu kerinduan yang membakar

tlah seribu purnama engkau meninggalkan sunyi, berbilang hari berbilang malam bayanganmu menyendiri. Berlari di antara tabir tabir mimpi dan rembulan, menampakan siluet hitam di antara gugusan bintang

Haryati, ku sebut namamu bersama gerimis yang kadang datang, menjenguk kegersangan hati mengenang perpisahan. Haryati, ku ulurkan tanganku menggapai hadirmu, melewati kungkungan waktu yang terbelenggu

Aku tahu aku tertipu, semerbak wangi hadirmu hanyalah fatamorgana yang semu. Haryati, namamu masih ku simpan di bilik rinduku, selalu

Bagan batu 30 maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline