Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Menunggumu Shakyera

Diperbarui: 21 Mei 2019   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Berdiri di antara kenangan dan harapan, meneguhkan sebaris nostalgia pembunuh rasa jemu, berharap musim semi segera berganti, tanamkan berjuta barisan ingat menghujam mimpi

Menunggumu Shakyera, bagai mematung hati di pelaminan sepi. Memandang setiap jengkal gugusan awan yang beterbangan, meniupkan seluruh debu rindu hingga membakar kalbu, setidaknya itu yang aku lakukan

Aku tetap di sini menunggumu, tetap berharap samudera luas menemukan namamu, tingginya puncak semeru mampu mencium harumu. Menunggumu shakyera,bagai peperangan dalam diam, setiap detik berganti,itu pertanda sebahagian hidupku telah sekarat lagj

Menunggumu shakyeira,bagai mati berdiri menantang hari. Aku masih di sini, karena sebahagian jiwaku telah melesat pergi

Bagan batu 21 mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline