Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Maafkanlah Maafku

Diperbarui: 20 Mei 2019   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Dari ujung terjauh cakrawala yang menguapkan asa, lewat titian daun pandan beraroma kekecewaan, ijinkan aku merobek segala sekat yang mulai membatu. Di iringi rintik hujan yang kian membadai, aku akan menemuimu di pelataran rasa jemu

Maafkanlah maafku yang tak mampu menahan gelombang rasa sedihmu, mengurai air mata hingga butiran saljunya memenuhi angkasa. Maafkanlah maafku yang tak pernah mengembalikan masa indahmu ke puncak nirwana

Aku hanya mampu hadirkan seikat kenangan tentang asmara, tentang rasa setia dan suka cita seadanya. Bila rembulan dan bintang bersatu dalam semangkuk malam, ijinkanlah rasa maafku, ijinkanlah rasa sesalku, menyelimuti sejenak rasa di hatimu yang mendidih bergemuruh

Bagan batu 20 mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline