Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Pagi yang Berkelahi dengan Mimpi

Diperbarui: 20 Mei 2019   04:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Pagi ini, ketika dingin dan sunyi bergandengan tangan menghianati mimpi, aku dapati sekujur tubuhku masih terjebak di kubangan nista. Bersama serigala malam ku hamburkan segala keinginan, bersama sanjungan sang kelam, ku puaskan luapan dosa

Aku mulai lupa bila mimpi dan pagi tak pernah sehati, ciptakan pedang tajam pemenggal keinginan. Aku masih belum mampu menegakan kedua tulang kaki, sekedar hantarkan langkah menjauh dari segala yang melenakan

Pagiku masih berkelahi dengan mimpi, memperebutkan cuilan cuilan hati yang mulai basi,menarik segala simpati agar memilih keinginan dan hayalan. Aku hanya mampu terdiam, bahkan ketika sang mentari mengajaku mencicipi kenyataan, aku masih belum sanggup tuk menentukan

Bagan batu 20 mei 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline