Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Tuan dan Nyonya

Diperbarui: 12 Mei 2019   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

wajah wajah lusuh dengan rasa lapar semenjak subuh, menanti tuan dan nyonya bermurah hati. sekadar recehan penggembira hati, pengganjal lapar hingga esok hari

Tuan dan nyonya bergelimang harta, campakkan seikat uang recehan. uang sisa tetes kemewahan, buat bekal menjamu malam

aku hanya meminta bukan memaksa, sekeping logam penambal asa. tuan dan nyonya orang berada, pastilah bermurah hati pada sesama

Tuan dan nyonya tak sudi memandang, jentikan jari recehan melayang. kami tengadah berharap kebaikan, tuan dan nyonya teruskan langkah

Bagan batu 12 mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline