Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Apa yang Buruh Wariskan untuk Anaknya

Diperbarui: 1 Mei 2019   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Anaku, lihat tangan bapakmu, pernah memecahkan sombongnya batu gunung, memanggulnya di atas pundak, meletakanya sebagai pondasi gedung menjulang tinggi

Kaki kokoh bapakmu pernah tak berhenti kesana kemari, ketika proyek proyek pembangunan di hantam resesi, mulai pagi hingga pagi lagi, hanya untuk sesuap nasi

Pergiku sebelum matahari menjelang, bapak telah menantang hari. terik panas siang hari bagai elusan sang dewi kehidupan yang berbaik hati, menemani tapi memanggang hari

Anaku, inilah yang bisa bapak wariskan untukmu, sepenggal kisah pedih kehidupan sebagai buruh. dewasamu nanti terserah kepada sang kehidupan mengajakmu pergi, akankah seperti bapakmu, ataukah lebih kelam lagi

Bagan batu 1 mei 2019

#terkhusus untuk semua pekerja di seluruh persada nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline