Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Ramadhan di Hati yang Sunyi

Diperbarui: 30 April 2019   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

lewat hembusan angin malam engkau mengabarkan, menyelinap diantara dua petang engkau di hadirkan.aku tak tahu bagaimana menyambutmu, aku bahkan gagu bila hendak menyebut namamu

Ramadhan engkau bersama keagungan sang pencipta telah memberi tanda, hadirmu ke bumi bagaikan cahaya di atas cahaya.indah mewarnai semesta

tapi hingga kini aku masih belum mampu menyambutmu, adakah karena hatiku masih membatu,ataukah karena jiwaku masih diselimuti angkuh

apa yang hendak ku katakan bila engkau datang, mulutku masih penuh nafsu menuduh, hatiku beku tersebab lama meminum kemewahan dunia. bila engkau benar benar tiba, mungkin akulah orang yang paling celaka

bagan batu 30 april 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline