Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Kukang dan Siamang merintih

Diperbarui: 29 April 2019   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Ketika pohon hendak ku tebang, datang bang kukang menghadang, kang! hentikan aksimu, atau keluargaku akan terbunuh

Aku tersipu malu, ternyata hewan  berderajat rendah lebih punya jiwa. aku yang berjuluk manusia mulia, lebih serakah dari mereka

Siamang sedang bercanda, kutipi biji nangka hendak di tanam di belantara. tapi aku yang berotak manusia, ternyata hanya pandai memetik hasilnya

Kukang dan siamang tak pernah sekolah, tapi peduli alam semesta. kukang dan siamang otaknya rendah, tapi punya jiwa penyelamat kekayaan alam

Bagan batu 29 april 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline