Begitulah jawaban putra bungsu presiden Joko widodo ketika di tanya wartawan tentang persaingan pilpres antara jokowi dan Prabowo.(detikhot 17 april 2019).simpel,sederhana,tidak neko neko.
Ini anaknya Jokowi,orang yang terlibat langsung dengan hasil pilpres.kalau bapaknya kalah,pasti kaesang duluan yang merasakan akibatnya.bila Jokowi menang,ya dia pula yang paling merasakan dampaknya.tapi dari jawaban Kaesang di atas,pilpres ini hanya sebuah kegiatan yang harus di maknai positif.
Kalau sekarang ada pemberitaan ada pendukung capres/cawapres yang mulai gelisah,cemas ,bahkan stres,tentu hal ini jadi tanda tanya.anak Jokowi bukan,saudara Prabowo tidak,tim kampanye belum,kebagian jatah menteri hanya mimpi,tapi kenapa kita yang sampai hampir gila membela mereka.
Bukankah siapapun yang menang kita harus bekerja dengan tenaga sendiri untuk mencari makan? yang berubah statusnya itu para elit di atas,para pentolan pentolan politik,yang bisa jadi menteri,gubernur,pejabat tinggi dan lain sebagainya.sementara kita ,ya harus kerja seperti biasa baru bisa makan.coba kita perhatikan dengan seksama tanggapan Sandiaga uno tentang kondisi ini.
Jadi kita harus bisa menilai positif gelaran pilpres dan pileg ini,agar apa yang kita perjuangkan tetap membuat kita mampu mengekang diri dari berlebihan memberi dukungan.kasihan anak istri kita di rumah bila hanya karena mendukung seorang manusia biasa menjadi pemimpin kita sampai melupakan kewajiban kepada keluarga
Mudah mudahan ucapan dari Kaesang pangarep tersebut mampu menyadarkan kita agar tetap ingat dengan kewajiban diri sendiri terhadap keluarga dan anak istri.biarlah para elit politik berperang pernyataan,biarkan mereka sibuk memperebutkan kekuasaan,kita harus tetap jadi diri sendiri saja.
Kalau petugas penyelenggara pemilu banyak yang berguguran dalam menjalankan tugas akibat dari pemilu serentak yang menyebabkan tekanan kerja dan tekanan mental begitu besar,tapi kalau kita yang hanya tim hore dalam pilpres dan pileg ini sampai depresi apalagi sampai melupakan anak istri,sungguh itu kebodohan yang tidak perlu terjadi.
Salam indonesia damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H