Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Jalan sunyi

Diperbarui: 18 April 2019   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Apa yang hendak ku kunyah siang ini, rumput rumput hijau mulai menjerit kesakitan, terinjak kata kata dungu berfigura palsu. ranting ranting semak tempat biasa ku berteduh, meranggas gersang walau hujan telah menjelang. ini ironi bahkan mungkin tragedi

Ketika kebenaran hampir pasti terbukti, engkau lari tunggang langgang menghindari sepi. pada batu kau pesankan, pada cipratan air sungai engkau bisikan. tapi gunung gunung yang menjulang diam tak bersaksi, tidak membantah juga tidak mengiyakan. mungkin enggan atau tak sampai hati

Pandangilah sawah ladang yang membentang, tempat anak anak lugu biasa berdendang. akankah kau hendak menabuh genderang perang, hanguskan padi menguning di temani rumput teki di pematang. bukankah kemenangan hanyalah permainan dunia, bukankah kekalahan cuman gurauan. itulah sepi

Bagan batu 18 april 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline