Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Menulis Itu tentang Berbagi

Diperbarui: 16 April 2019   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Menulislah agar karyamu di kenang,menulislah agar namamu abadi.dan masih banyak lagi kata kata penyemangat untuk memotivasi agar kita mau menulis.

Di sisi lain menulis itu bagai obat yang bisa menyembuhkan.menulis bisa menjadi rambu rambu dalam kehidupan.bahkan menulis bisa memberikan penghidupan bagi mereka yang menekuni.

Tapi di atas semua itu,menulis ternyata adalah tentang berbagi.berbagi kebahagiaan,berbagi pengalaman,cerita,ilmu,bahkan berbagi kesedihan.karena bisa jadi ,kesedihan kita,kemalangan kita,keterpurukan kita,ternyata berguna bagi orang lain.

Siapapun bisa jadi penulis,karena pendidikan,ilmu pengetahuan semata,belum bisa jadi jaminan seseorang akan sukses menjadi penulis,selama rasa ingin berbagi belum menjadi landasan dalam berkarya.

Pixabay.com

Mengapa di negara yang punya nilai nilai luhur tentang keutamaan berbagi kepada sesama ternyata peminat dunia literasi masih sedikit?

Menulis bukan di tentukan tinggi rendahnya taraf pendidikan.rendahnya minat menulis di bangsa ini seperti mengindikasikan bahwa nilai nilai luhur tentang gotong royong,kebersamaan,ringan tangan memberi pertolongan,bahkan saling menghormati dan rasa saling memiliki,mulai lenyap di gerus kemajuan zaman.

Pandangan masyarakat tentang dunia literasi sepertinya tidak beranjak dari pemahaman"berapa nominal"yang di hasilkan,daripada menemukan nilai nilai mulia untuk saling berbagi untuk kemanfaatan.maka menulis memang berbanding lurus dengan nilai nilai kehidupan di masyarakat yang di agungkan sekarang.

Pixabay.com

Maka marilah kita mulai menggelorahkan semangat untuk berbagi melalui tulisan tulisan yang memberi manfaat bagi semua.maka menulis akhirnya bukan semata membariskan hurup demi hurup untuk menampung ide dan gagasan,tapi menulis juga untuk berbagi kesadaran betapa nilai nilai luhur kehidupan sudah tergerus  oleh kemajuan teknologi dan budaya luar.semoga kita bisa memulainya dengan oftimis yang tinggi.

Salam.

#serial tulisan sampah.

Di tulis di masa tenang pilpres.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline